Dispendik menyatakan sudah mengirimkan dokumen perintah pencairan, termasuk surat perintah membayar (SPM), kepada bagian keuangan pemkot. "Suratnya saya tanda tangani hari ini (kemarin, Red) dan langsung saya kirimkan ke bagian keuangan," tandas Kadispendik Surabaya Sahudi kepada Jawa Pos kemarin (11/8).
Setelah menerima SPM dan dokumen-dokumen tersebut, bagian keuangan akan mengirimkan surat perintah pencairan dana (SP2D) kepada Bank Jatim. Kemudian, Bank Jatim mentransfer dana tersebut ke rekening para guru. "Mungkin besok (hari ini, Red) mulai transfer. Paling lambat, Jumat (13/8) selesai," kata Sahudi.
Seperti diberitakan, dana TPP yang cair itu bukan merupakan jatah untuk enam bulan seperti seharusnya, melainkan untuk lima bulan. Hal itu disebabkan dana dari pusat yang diterima pemkot saat ini hanya Rp 91 miliar, sedangkan kebutuhan pencairan TPP untuk seluruh guru di Surabaya adalah Rp 93 miliar.
Agar seluruh guru bisa menikmati dana tersebut secara adil, dispendik memutuskan menurunkan dulu jatah TPP untuk lima bulan. Sementara itu, mereka mengajukan kepada pemerintah pusat untuk menurunkan tambahan dana.
Menurut Sahudi, surat permintaan itu juga sudah dikirim. Namun, hingga kemarin belum ada balasan. "Karena itu, kalau ditanya kapan sisanya cair, kami belum tahu jawabannya. Yang jelas, kami sudah mengajukan ke pusat," kata mantan kepala SMAN 15 Surabaya tersebut.
Tim anggaran pemkot Muhlas Udin mengatakan, TPP bisa segera dicairkan. Sebab, sudah ada persetujuan dewan. "Teknisnya bergantung pada dispendik dan bagian keuangan," terang Muhlas. Yang pasti, kata dia, anggaran Rp 198 miliar yang disetujui dewan untuk dicairkan tersebut untuk satu tahun.
Namun, pencairannya baru untuk Januari-Juli. Soal kabar pencairan baru bisa dilakukan lima bulan, kata Muhlas, yang tahu teknisnya adalah dispendik. Yang pasti, agar pencairan enam bulan ke depan lancar, pemkot akan memasukkan anggaran TPP melalui perubahan anggaran keuangan (PAK). Dengan begitu, pencairan TPP pada November mendatang tidak terlambat.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Pemkot Suhartoyo mengaku sudah menerima SPM dari dispendik. ''Sore ini kami barusan menerima SPM tersebut," ujarnya. Selanjutnya, SPM itu diteliti. Sesuai dengan prosedur, instansinya diberi waktu dua hari untuk meneliti SPM itu. ''Kami akan teliti satu per satu. Memang membutuhkan waktu karena ini menyangkut ribuan guru," terangnya.
Namun, kata Suhartoyo, jika pengecekan itu bisa cepat dilakukan, pihaknya dapat langsung mengeluarkan surat perintah pencairan dana (SP2D) ke Bank Jatim. ''Kalau selesai besok siang, ya langsung cair. Karena itu, paling lambat Jumat. Saya minta bapak-ibu guru bersabar," terangnya. (rum/kit/c2/oni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar