Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 03 Juni 2008

PSB Kembali ke Sistem Lama

SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya akhirnya mefinalkan sistem penerimaan siswa baru (PSB) tahun ajaran 2008. Rencana pemberlakuan PSB yang hanya terbatas dalam satu kawasan batal diberlakukan. Dispendik akan menerapkan sistem PSB sama dengan tahun ajaran 2007 lalu. ''Kami kembali ke sistem lama karena sistem tertutup dalam satu kawasan telah mendapatkan respon dari masyarakat. Umumnya mereka belum menyepakati sistem kawasan tertutup itu," kata kepala Dispendik Sahudi kemarin (31/5). Untuk siswa dari SD yang hendak masuk ke SMPN, misalnya. Sistem PSB yang dipakai seperti tahun lalu, calon siswa dapat memilih tiga pilihan SMPN. Untuk dua pilihan, calon siswa diharuskan memilih sekolah pada subrayon (SR) dalam satu kawasan/wilayah. Sedangkan satu pilihan lainnya, diperbolehkan di luar kawasan/wilayah. Contohnya, siswa dari SD yang berlokasi di Kecamatan Genteng yang masuk kawasan/wilayah pusat, maka calon siswa bisa memilih SMPN dalam satu kawasan pusat. Yakni, SMPN 2, 8, 42, 1, 6, 3, 4 dan 27. Untuk dua pilihan, calon siswa harus memilih sekolah-sekolah tersebut. Sedangkan satu pilihan lagi, bisa memilih sekolah di kawasan selatan, timur, utara, atau barat.Untuk mendaftar, para siswa yang ingin masuk kelas reguler cukup menggunakan nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Kecuali hendak masuk SMPN yang telah menyandang status SBI (sekolah berstandar internasional), para siswa masih harus dibebani tes lagi. Sekolah tingkat SMP yang menyandang SBI itu adalah SMPN 1 dan SMPN 6. Namun, dua sekolah itu masing-masing hanya menyediakan kuota tiga kelas (per kelas 24 siswa). Menurut Sahudi, dengan sistem PSB tahun lalu memang menyediakan banyak pilihan sekolah bagi calon siswa. Namun, kekurangannya adalah tidak memungkinkan sekolah lain berpacu untuk maju. "Kalau sistem tahun lalu yang maju hanya di kawasan tengah atau pusat saja. Siswa di pusat, akan terus pandai-pandai karena inputnya bagus," jelasnya. Padahal, kata Sahudi, menurut kajian Dispendik, mutu guru di semua kawasan Surabaya saat ini sudah seragam. "Para guru itu juga mengikuti pelatihan bareng-bareng. Jadi, sebenarnya saat ini tak ada yang membedakan antara sekolah tengah dan pinggir," katanya.Meski menunda sistem PSB tertutup dalam satu kawasan tersebut, Sahudi menjanjikan akan menetapkan pada tahun ajaran depan. "Kami upayakan tahun depan sistem itu sudah bisa dimulai. Dengan demikian, kami lebih punya waktu untuk menata kembali kawasan," katanya. Sistem tertutup itu, lanjut dia, sebenarnya diharapkan akan cepat memajukan mutu pendidikan di Surabaya. Dispendik berpandangan bahwa kemajuan pendidikan itu bisa diukur dari input yang baik. "Kalau inputnya menonjol laju pendidikan cepat sekali. Karena siswa pandai menjadi merata atau tidak tersentral di sekolah-sekolah tertentu saja," paparnya.(git/hud)

Tidak ada komentar:

LBB EPSILON