Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Jumat, 05 Desember 2008

Wali Kota Semprot Delegasi Pendidikan

SURABAYA - Berharap pujian, justru kritik tajam yang didapat. Itulah yang diterima para delegasi sepulang dari Busan, Korea, dan Perth, Australia. Ketika mereka diminta mempresentasikan hasil studi banding pendidikan di ruang sidang Balai Kota kemarin (4/12), Wali Kota Bambang D.H. malah mengeluarkan banyak sindiran kepada delegasi yang terdiri atas guru dan murid itu.

"Visinya apa? Kalau hanya bisa baca Power Point, masak harus belajar ke Korea atau Perth? Kalau cuma itu, saya bisa ajari. Jangan melebar ke mana-mana. Benar nggak apa yang kita inginkan tercapai," kritik Bambang.

Karena dibiayai dari APBD melalui dinas pendidikan (Dispendik), wajar kalau mereka harus melaporkan hasil studi banding itu kepada Bambang dan pejabat terkait lain. Namun, alih-alih mendapatkan pujian atau tepukan tangan, banyak kritik tajam yang justru diterima, terutama dari wali kota.

Bukan tanpa alasan kegerahan Bambang tersebut. Sepanjang presentasi hasil studi banding di hadapannya, para delegasi tidak bisa menunjukkan hasil-hasil menggembirakan. Presentasi selama 90 menit itu dinilai Bambang tidak memiliki visi dan misi yang jelas.Bambang makin kecewa ketika permintaannya agar seorang siswa mempresentasikan hasil studi tersebut dalam bahasa Inggris tidak juga diindahkan. Sampai presentasi selesai, tidak disebutkan sama sekali upaya apa yang akan dilakukan para delegasi itu. Sebaliknya, para delegasi meminta wali kota membentuk forum alumni para siswa yang pernah dikirim untuk pertukaran pelajar ke Busan dan Perth.

Seharusnya, papar Bambang, para delegasi tidak meminta pemkot untuk membuat forum sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut. "Tetapi, apa sumbangsih kalian setelah dari sana? Pemkot sedang menghilangkan stigma bahwa kegiatan itu hanya ngelencer ke luar negeri," imbuhnya.

Kata dia, bagaimana mungkin pemkot bisa meyakinkan dewan agar program itu berlanjut jika hasilnya biasa-biasa saja. "Jangankan DPRD, saya sendiri tidak akan menyetujui kalau hasilnya begitu-begitu saja," ujarnya. Karena itu, Bambang meminta Dispendik, badan kepegawaian, dan bappeko menyiapkan dengan sebaik-baiknya para delegasi.

Begitu mengetahui wali kota marah, para guru dan siswa tersebut hanya terdiam. Termasuk, sejumlah pejabat pemkot yang diundang untuk mendengarkan. Sebagian di antara mereka tertunduk.

Kabid Dikmen Dispendik Ruddy Winarko menuturkan, sejatinya para delegasi yang berangkat tersebut terpilih melalui seleksi. Pihaknya berjanji membenahi sistem seleksi. "Kami akan membenahi sistem seleksi," ucapnya. (kit/hud)

Tidak ada komentar:

LBB EPSILON