Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Senin, 30 Juli 2012

Jamin Guru tak Dimutasi Gara-gara Nilai UKG Jeblok

JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh membantah kabar yang menyebut pemerintah akan melakukan rolling, mutasi, atau redistribusi terhadap guru-guru yang nilai Uji Kompetensi Guru (UKG)-nya rendah. Menurutnya, kabar tersebut hanya isu yang dilontarkan oleh oknum yang sengaja ingin meresahkan para guru. "Yang mau me-rolling itu siapa? Itu hanya isu-isu yang tidak perlu diperdebatkan. Lagipula, apa hubungannya pemetaan dengan rolling? UKG ini kan semata-mata seperti check up saja," ungkap Nuh di Jakarta, Minggu (29/7). Nuh menegaskan, jika dari hasil UKG ditemukan adanya guru-guru yang memperoleh nilai rendah, tentu sanksinya akan dibina dan tidak ada kaitannya dengan tunjangan yang sudah diterima oleh guru. Jika nilai guru si A mendapat angka 5 untuk bidang-bidang tertentu, lanjut Nuh, tentu itu akan lebih baik untuk kepentingan evaluasi. "Guru kan tidak mungkin bisa menilai dirinya sendiri. Saya saja tidak bisa. Maka itu, hasil UKG ini bisa dikatakan sebagai rapor agar guru mau meningkatkan kualitas. Kalau tidak mau meningkatkan kualitas, kan aneh. Dengan adanya peta seperti ini, mereka bisa memutuskan untuk bisa belajar sendiri atau ikut kursus," paparnya. Mantan Rektor ITS ini menambahkan, bentuk pembinaan yang akan diberikan pemerintah juga bermacam-macam. Misalnya, mulai dari kursus hingga pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). "Banyaklah model pembinaan yang bisa kita lakukan. Bahkan, kita juga mempersilahkan guru-guru untuk belajar mandiri," ucapnya. (Cha/jpnn)

UKG Online hari pertama bermasalah

Sampai ditulis berita ini pukul 10.30 di tempat TUK SMK N 8 Surabaya masih belum bisa berjalan. sementara itu peserta gelombang kedua sudah memasuki ruangan, dan untuk gelombang I akhirnya sudah pulang dengan tidak mengerjakan soal. hal ini dikarenakan koneksi data peserta ke pusat belum konek. semoga hal ini bisa segera teratasi.

Uji Kompetensi Guru Murni untuk Pemetaan

Bandung --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan, uji kompetensi guru digunakan sebagai pemetaan untuk peningkatan kemampuan dan perbaikan kualitas pendidikan. Tidak ada hubungannya dengan tunjangan profesi yang telah diterima para guru. “Dengan pemetaan ini bisa terlihat kelemahannya selama ini. Bagaimana bisa meningkatkan kualitas, kalau petanya saja tidak tahu,” kata Menteri Nuh usai memberi kuliah utama kepada mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung, Sabtu (28/07), di Bandung. Mendikbud mencontohkan, jika ada 1000 guru Matematika di Jawa Barat, tidak akan diketahui kelemahan mereka dalam penguasaan materi pelajaran, jika tidak diuji. “Kalau kelemahannya sudah diketahui, mereka bisa meningkatkan kualitasnya dengan belajar sendiri atau ikut kursus dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah,” katanya. Uji kompetensi guru merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi dan kualitas pendidikan. Dan meningkatkan kualitas pendidikan merupakan amanat undang-undang. Untuk itu, Mendikbud meminta agar semua pihak tidak memperumit proses ujian ini. “UKG ini dasarnya ada di peraturan menteri. Hal-hal yang sudah gamblang, tidak perlu diperdebatkan lagi!,” tegasnya. Jika nanti guru-guru ini ada yang gagal memenuhi standar kompetensi, Kemdikbud menggandeng LPMP dan pelatihan guru sejenis untuk memberikan pembinaan. Bahkan, guru-guru ini bisa terus mengembangkan diri dengan terarah, karena telah mengetahui kelemahannya. “Kalau muridnya siap untuk dites, diuji, masa gurunya tidak mau,” katanya. UKG akan dimulai hari Senin (30/07). Mendikbud memastikan ujian tersebut akan tetap berjalan. Menurut laporan terakhir yang diterima Menteri Nuh, semua persiapan telah dilakukan dengan baik. (AR)

LBB EPSILON